Guna menghadapi persaingan global seluruh pekerja wajib menguasai bahasa Inggris. Tidak harus fasih berbicara dan menulis, paling tidak mampu berkomunikasi percakapan sederhana atau sehari-hari. Maka tak heran kalau beberapa perusahaan mensyaratkan standar nilai TOEFL untuk melamar kerja di tempat mereka. Hal ini bertujuan agar pekerjaan atau proses bisnis dengan pihak asing dapat berjalan baik.
Namun sebenarnya perihal standar nilai TOEFL untuk melamar kerja masih dipertanyakan oleh sebagian orang. Sebab seberapa pentingkah sesungguhnya nilai TOEFL ini? Jangan-jangan yang sesungguhnya dibutuhkan adalah skill komunikasi dalam bahasa Inggris, bukan hasil tes di atas kertas. Pembahasan lebih lanjutnya ada di bawah ini.
“Pelamar wajib melampirkan sertifikat TOEFL dengan nilai minimum 500”. Pernah membaca persyaratan seperti itu atau sejenisnya? Beberapa perusahaan ada yang menjadikan standar nilai TOEFL untuk melamar kerja. Namun persyaratan tersebut tidak dianut oleh seluruh perusahaan. Beberapa hal berikut perlu diketahui oleh para pencari kerja, khususnya bagi mereka yang baru lulus kuliah:
1. Skor 500 Dianggap Memiliki Kemampuan di Atas Rata-Rata
Alasan utama perusahaan menstandarkan nilai TOEFL 500 karena pada level ini seseorang dianggap cakap berbahasa Inggris. Artinya, orang tersebut tidak hanya mampu berkomunikasi non-formal, tetapi juga bisa memahami teks dengan tema khusus, mampu mencerna hal-hal yang dipaparkan dengan bahasa Inggris, sekaligus menceritakannya kembali.
2. Kenali Berbagai Macam Tes TOEFL
Saat ini tes TOEFL memiliki beberapa versi, diantaranya adalah PBT (Paper-Based Test), IBT (Internet-Based Test), CBT (Computer-Based Test), ITP (Institutional Testing Program), dan TOEFL Prediction. Jaman sekarang PBT mulai ditinggalkan dan beberapa perusahaan pun tidak menerima hasil TOEFL Prediction.
Masing-masing tes TOEFL di atas memiliki rentang skor yang berbeda-beda. Maka, perlu dipahami skor pada range berapa yang setara dengan 500. Adapun tes bahasa Inggris lainnya adalah IELTS dan TOEIC. Pastikan apakah perusahaan menerima kedua sertifikat ini sehingga tidak perlu lagi tes TOEFL kalau sudah punya sertifikat IELTS atau TOEIC.
3. Tidak Hanya Multi-National Company, Instansi Pemerintahan pun Wajib TOEFL
Jangan berpikir kalau standar nilai TOEFL untuk melamar kerja di perusahaan asing saja. Beberapa instansi pemerintahan atau kementerian kini mensyaratkan nilai TOEFL pada pelamarnya, seperti Kementerian Luar Negeri, Komunikasi dan Informatika, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Energi dan Sumber Daya Mineral, dan masih banyak lagi.
Pemerintah mulai mensyaratkan ini agar para pegawai negeri tidak mengalami kendala jika harus berkoordinasi dengan pemerintah negara lain atau pihak ketiga swasta asing lainnya. Meski tidak semua mensyaratkan harus memiliki skor 500, namun dapat dipahami bahwa kemampuan bahasa Inggris penting untuk melamar kerja di mana saja.
4. Perhatikan Masa Berlaku Sertifikat
Setiap orang yang telah mengikuti tes TOEFL akan mendapatkan sertifikat. Pada dasarnya expiring date atau masa berlaku sertifikat tersebut berbeda-beda, tapi umumnya adalah dua tahun. Selama masa berlaku itulah sertifikat bisa digunakan untuk berbagai keperluan, termasuk melamar pekerjaan.
Jika saat melamar ternyata sertifikat sudah kadaluarsa atau melewati masa berlakunya, maka seseorang harus tes kembali. Namun perlu diketahui bahwa ada beberapa perusahaan yang tidak mempermasalahkan expiring date ini selama waktu terlewatnya tidak begitu lama.
5. Skor TOEFL Tinggi Tidak Menjamin Diterima
Dengan skor TOEFL yang tinggi apakah pasti diterima kerja? Tunggu dulu, ini tidak menjamin seseorang lolos seleksi. Skor TOEFL hanyalah satu dari sekian persyaratan yang harus dipenuhi. Ada syarat-syarat lainnya yang akan dipertimbangkan oleh HRD.
Jadi kalau ada kandidat lain yang skor TOEFL-nya sama atau lebih kecil tapi ketika psikotes atau wawancara dianggap lebih potensial, maka bisa jadi orang itulah yang lebih berpeluang diterima.
Standar nilai TOEFL untuk melamar kerja memang harus diperhatikan sebab menjadi persyaratan seleksi. Namun ini bukanlah satu-satunya poin yang akan membuat seseorang diterima. Kebutuhan bahasa Inggris saat ini menjadi kompetensi yang harus dimiliki oleh setiap orang. Jadi sudah wajar rasanya kalau nilai TOEFL menjadi persyaratan melamar pekerjaan.
Writer: Berlianto